terpaksa ketula.com

actually i really should have counting my bless... and yes, I Thank God for what has happened to me since December last year... He really has led me to every kind of things that i used to affraid...

saya orang yang paling takut mengambil resiko... haha.. cupu yah?? dari dulu sih, pengennya yang aman-aman aja... yang stabil-stabil aja... mengingat kondisi hati dan jiwa yang sangat fluktuatif dan memang jalan hidup saya yang sangat dinamis dan bergelombang,, rasanya wajar bagi saya (menurut saya) jika bisa memilih, memutuskan untuk mengambil langkah yang saya rasa atau saya pikir cukup aman dan nyaman... yah,, kadang ternyata perasaan dan pikiran saya memang seringkali salah juga... toh tetap saja harus ada resiko-resiko yang saya ambil dalam setiap pilihan yang saya buat walau seyakin apapun saya pada kenyamanan dan keamanannya...

Nah, udah "cari aman" gitu aja masih tetap terjal berliku, lalu gimana dengan lebih berani melompat untuk ngambil resiko yang lebih tinggi?? mungkin ketika jatuh saya akan jauh lebih sakit dari saat ini,, tapi ketika saya berhasil bangun mungkin saya bisa sampai ke jenjang berikutnya dengan lebih cepat... well, ga semudah dan sekilat itu juga sih, pasti ada prosesnya... cuman mungkin prosesnya akan lebih seru dan menantang mengingat yang ingin dicapainya bukan lagi sesuatu yang dalam batas zona nyaman saya...

pikoku pernah menganalogikan kalo hidup itu ibarat video game, kalo satu level udah selesai pasti bakal ada level berikutnya yang lebih susah, menantang, dan menegangkan,, tapi pasti lebih seru... saya pribadi punya analogi yang hampir mirip, mengibaratkan hidup mengenai "sekolah, "kelas" dan "ujian"... mungkin video game akan terdengar lebih seru daripada sekolah... tapi intinya semua tentu punya warna sendiri sesuai dengan latar belakang pengalaman kita masing-masing... bagi saya yang anak tunggal, sekolah selalu menyenangkan karena terdapat banyak orang yang terkadang bisa dijadikan teman untuk berbagi...

yah, skarang saya merasa harus lebih berani mengambil resiko!! toh, kalo "cari aman" tetap mengandung resiko di dalamnya mengapa tidak sekalian saja mencoba resiko yang lebih menantang? siapa tahu hasilnya lebih menyenangkan... hehehe

pertahanan terbaik adalah "menyerang" begitu kata papi Johan yang biasa saya denger di  SUMA.. pernyataan itu didukung sama pikoku dengan tambahan penjelasan bahwa kalo kita menyerang setidaknya kita punya 3 kemungkinan yang sama besarnya bisa menang, bisa kalah, atau bisa seri... tapi kalo kita bertahan, dengan lawan yang tangguh, kemungkinan untuk menang akan lebih kecil, malah kemungkinan kalah dan seri jauh lebih besar...


berikut singkat cerita pembahasan di atas:



toincreative (1:28 PM):  nyerang adalah pertahanan terbaik...
kemala (1:27 PM):  
toincreative (1:28 PM):  bertahan: 50% even, 50% lose..
kemala (1:27 PM):  Pernahkah Anda melihat

orang yang menyesali bidang studi
atau pekerjaannya?


Tapi dia hanya mengeluh
dan tidak pindah ke tempat
yang lebih baik?

Dia hanya berfokus
pada tidak- enaknya hidup
daripada indahnya upaya
membangun keberhasilan.

D ia yang menyesali jalur tindakannya
tida k akan pernah bersungguh- sungguh
untuk berhasil dalam jalur itu.

Seandainya dia lebih tegas
bagi kebaikannya sendiri ...

Mario Teguh
kemala (1:28 PM):  iyahhhhh
toincreative (1:28 PM):  nyerang: 33,3% win, 33,3% even, 33,3% lose...
kemala (1:28 PM):  mari tegas mengupayakan kebaikan diri sendiri
toincreative (1:29 PM):  mariii...
toincreative (1:29 PM):  kaya aku, saking tegasnya pindah2 kerjaan mulu...
kemala (1:28 PM):  mencari penghidupan yg lebih baik bisa jadi alasan kan?
toincreative (1:29 PM):  wkwkwkwkwkwkwk. ..
kemala (1:28 PM):  
toincreative (1:29 PM):  *padahal ga betahan..
kemala (1:29 PM):  dasarrrrr
kemala (1:30 PM):  huhuhuhu
kemala (1:30 PM):  cuma ada yg ngeganjel
kemala (1:31 PM):  rasanya seperti menjual idealisme demi dapet duit banyak gitu
toincreative (1:32 PM):  kalo kamu kerja jadi kontraktor, itu baru jual idealisme..
toincreative (1:33 PM):  itu kan masi bidang kamu..
kemala (1:33 PM):  iya sih
kemala (1:33 PM):  huaaaa
kemala (1:33 PM):  jilat ludah sendiriiiiiiii
kemala (1:33 PM):  ngga mau kerja minyak
kemala (1:33 PM):  kerja di minyak
kemala (1:33 PM):  ngga mau megang arsip
kemala (1:33 PM):  kena di arsip
kemala (1:33 PM):  
toincreative (1:34 PM):  
kemala (1:34 PM):  cuma gara2 dpt gaji gede
kemala (1:34 PM):  huhuhu
toincreative (1:35 PM):  yaaa...
kemala (1:35 PM):  ya apa?
toincreative (1:36 PM):  sometimes we have to do extra to get extra...
toincreative (1:37 PM):  
toincreative (1:37 PM):  melakukan dengan baik= defence
toincreative (1:37 PM):  melakukan lebih baik di bidang yg sama= defence
toincreative (1:37 PM):  melakukan dengan baik + melakukan hal lain= attack..
kemala (1:39 PM):  
kemala (1:39 PM):  kamu pinterrrrrrrrrrr rrrr
kemala (1:39 PM):  ihihihihi
toincreative (1:40 PM):  iya donk...
toincreative (1:40 PM):  anak UI...
kemala (1:39 PM):  
toincreative (1:40 PM):  
kemala (1:45 PM):  eh,, ada untungnya juga yah jual mahal
kemala (1:45 PM):  
toincreative (1:47 PM):  hi3..
toincreative (1:47 PM):  jual idealisme emang mahal bukan? ? ?
toincreative (1:47 PM):  
kemala (1:47 PM):  sama kaya menggadaikan harga diri ga sih jual idealisme itu?
toincreative (1:49 PM):  ya nggak lah...
toincreative (1:49 PM):  idealisme itu kan cuma pandangan terhadap kesukaan kamu aja..
toincreative (1:50 PM):  kalo harga diri mah, kalo kamu diperbudak, diinjek2 ga sesuai dengan kapasitas kamu..

yah, dari bahan obrolan dan dari kata-kata si pak mario teguh itulah lalu saya merasa terpanggil untuk berupaya lebih giat selagi kesempatan masih banyak terbentang di luar sana... 

saya terpaksa ketula... saya terpaksa menelan apa yang ga saya sukai dan takut saya bayangkan untuk memperjuangkan masa depan yang lebih baik... biar kalo ibu sakit saya punya uang lebih yang bisa merawatnya hingga terus sehat... biar ketika saya akan menikah saya punya materi yang cukup hingga bisa dengan teguh kokoh berdiri dan berhenti menyusahkan orang... saya ngga mau jadi manusia yang cuma mengeluh tanpa berusaha berjuang... saya ingin membuktikan kalo saya bangga akan pilihan hidup saya menjadi pustakawan dalam bidang apapun yang entah nanti akan saya geluti... 


semoga saja saya bisa... saya yakin saya bisa, dengan doa ibu, saudara dan kawan-kawan... dengan semangat dan dukungan dari orang yang benar-benar sayang dan peduli dengan saya..
saya yakin Allah akan membantu tiap langkah saya yang tertatih...
amiiiiin...